"Ini adalah generasi yang lahir pada rentang tahun 1980 hingga 2000. Pasalnya generasi milenial di Indonesia merupakan aset masa depan bangsa Indonesia," tambahnya.
Sementara itu, Untung menyayangkan bahwa industri properti banyak yang tidak melek internet. Sesuai perhitungan yang pihaknya lakukan, bahwa Indonesia berada di posisi 6%, sedangkan di negara Malaysia 20%, dan Singapura 25%.
"Saya dapat mengatakan bahwa industri properti yang kurang melek internet adalah gagal menjadi industri properti. Kalau industri properti harus melek internet," jelasnya.
Di samping itu, Untung juga meyakini bahwa penghasilan erat hubungannya dengan pembelian properti, yaitu untuk keperluan mencicil properti. Sesuai penelitian yang pihaknya lakukan bahwa generasi milenial masih mementingkan kebutuhan lifestyle, travelling, dan gadget.
(Dani Jumadil Akhir)