JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman Lembaga pembiayaan ekspor Indonesia atau Indonesia Eximbank dengan 11 perguruan tinggi dalam rangka pembentukan jaringan perguruan tinggi untuk pengembangan ekspor Indonesia (University Network for Indonesia Export Development/UNIED).
Orang nomor satu di Kementerian Keuangan ini pun memberi tantangan kepada sebelas perguruan tinggi yang telah menjalin kerjasama dengan Eximbank. Dia meminta di Maret 2018 sudah ada hasil dari jaringan pengembangan ekspor Indonesia ke depan seperti apa.
"Saya pengen di MoU sini Bu Sinthya (Direktur Eksekutif Eximbank) duduk sama-sama seluruh rektor, dekan fakultas, coba petanya seperti apa. Saya pengen tahu dalam jangka waktu itu jadi kapan Februari, Maret. Nah Maret saya pengen duduk hasilnya apa, by komoditi, sektor. Kemudian apa potensialnya," ujarnya di Aula Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (21/12/2017).
Menurut dia, perkembangan ekspor Indonesia saat ini memang mengalami peningkatan. Apalagi capaian di kuartal III tumbuh di atas 7% atau meningkat cukup bagus. Akan tetapi dari sisi jumlah ternyata ekspor dalam negeri pangsa pasarnya masih di bawah negara Asia Tenggara (ASEAN) lainnya.
"Kita masih negara di bawah ASEAN. Pangsa kita hanya 12,5% jauh di bawah Singapura, Thailand dan Malaysia. Artinya sebagai negara besar, kemampuan kita menghasilkan barang yang bisa kita ekspor di pasar masih sangat di bawah negara lain," tuturnya.
Guna meningkatkan atau mengembangkan ekspor dalam negeri, Sri Mulyani berharap kerjasama Eximbank dengan sebelas perguruan tinggi bisa memberikan andil dalam rangka perumusan kebijakan, regulasi dan strategis operasinal dalam pengembangan ekspor nasional terutama dalam rangka peningkatan daya saing ekspor melalui produk-produk ekspor unggulan Indonesia.
"Ekspor sebabkan neraca perdagangan kita menjadi surplus itu adalah sesuatu yg hebat. Jadi ini cukup banyak PR hingga akhir tahun, kita ketemu bulan Maret, kita sarasehan saja, nanti siapa yang melakukan apa,"tandasnya.
(Fakhri Rezy)