JAKARTA - Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings kembali melakukan upgrade terhadap peringkat utang Indonesia. Rating utang Indonesia dinaikkan menjadi 'BBB' dari sebelumnya 'BBB-' dengan outlook tetap stabil.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Luki Alfirman mengatakan kenaikan peringkat ini memberikan dampak positif bagi Indonesia. Menurutnya, hal tersebut cukup membuktikan soliditas dari perekonomian Indonesia.
 Baca juga: Ingin Sentuh Rating A dari Fitch, Perbaiki Dulu Kemudahan Bisnis
"Baru saja kemarin Fitch Rating menaikan lagi rating Indonesia jadi satu not di atas Investment grade. Ini merupakan soliditas membaiknya perekonomian Indonesia," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (22/12/2017).
Apalagi lanjut Luki, kondisi perekonomian global saat ini sedang dalam tred yang bagus. Hal tersebut dilihat membaiknya harga komoditas dunia.
"Tren global saat ini kearah positif dan mulai rebound. Didukung membaiknya harga komoditas dan minyak khususnya, itu berdampak positif bagi ekonomi dalam domestik," jelasnya.
 Baca juga: Fitch Naikkan Rating Utang Indonesia Disebut Prematur, Ini Penjelasannya
Meskipun begitu saja , ada beberapa PR yang harus diperbaiki agar Indonesia bisa menerima peringkat yang lebih tinggi lagi dari lembaga rating. Seperti salah satunya adalah perlunya perbaikan pada bidang Sumber Daya Manusia (SDM).
"Tapi masih banyak PR di bidang SDM, misalnya (isaq core) atau IPM masih rendah dibanding negara tetangga," jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga harus memperbaiki dan menggenjot proyek infrastruktur. Karena berbagai lembaga survei menyebutkan kebutuhan infrastruktur Indonesia masih sangat kurang.
"Infrastruktur juga dari berbagai sumber menyebutkan kebutuhannya masih sangat tinggi. Kedua hal tersebut yang harus segera di perbaiki," jelasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(rzy)