JAKARTA - Pembentukan holding perbankan oleh Kementerian Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) akan segera rampung dalam waktu dekat. Pembentukan holding perbankan saat ini sedang dalam tahap finalisasi. Sehingga target Kementerian BUMN holding perbankan terbentuk pada 2018, bisa terealisasi, bahkan lebih cepat dari perkiraan pemerintah.
"Proses (holding perbankan) sudah tinggal finalisasi saja. Insya Allah malah lebih cepat," ujar Direktur Utama Bank BTN sekaligus Ketua Himpunan Bank Negara (Himbara) Maryono saat ditemui di Menara BTN, Jakarta, Kamis (28/12/2017).
Baca Juga: Jadi Holding, BNI Yakin Aset Bank BUMN Masuk 10 Besar ASEAN
Maryono melanjutkan, dengan pembentukan holding perbankan, maka Bank BUMN akan melakukan koordinasi mengenai model bisnis. Salah satunya adalah dengan pengumpulan dana untuk pemenuhan ekuitas perseroan.
Sehingga perseroan juga bisa menambah sumber pendanaan untuk kepentingan perusahaan, baik jangka menengah maupun jangka pendek, salah satunya untuk perluasan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
"Setelah holding (perbankan) terbentuk hal pertama yang akan dilakukan adalah berkoordinasi dengan perbankan lainya, sehingga bisa lebih mudah dan lebih cepat, serta bisa meningkatkan setoran modal," jelasnya.
Baca Juga: Bentuk 5 Holding BUMN, Setelah Itu Apa?
Selain itu, holding perbankan juga akan membicarakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) holding perbankan. Nantinya, transfer antar bank pelat merah diarahkan tanpa biaya, sementara saat ini masih dikenai biaya Rp4.000 untuk setiap transaksi. Di samping itu, holding perbankan juga akan mengembangkan infrastruktur ATM dengan target 60.000 rumah ATM.
“Arahnya memang pelan-pelan ke sana, biar lebih efisien. Sehingga nasabah setiap holding standarnya sama,” jelas Maryono.
(Rani Hardjanti)