#4.Telco: Transformasi Digital
Sektor lain yang babak-belur terdampak disrupsi adalah telko. Pendisrupsinya adalah OTT (over -the -counter ) services yang tak lain adalah para raksasa global seperti Google, Apple, atau Facebook. Pertengahan tahun 2017 Ooreedo telah lempar handuk tanda menyerah dengan menghentikan bisnis digitalnya (Cipika dan Dompetku).T-Cash Telkomsel juga seperti jalan di tempat tak selincah Go-Pay.
Apa yang terjadi jika the big Three (Telkomsel, XL, dan Ooreedo) tidak masuk ke ranah digital dan masih terkungkung di bisnis jaringan? Mereka akan menghadapi pasar yang tak sustainable karena ancaman komoditisasi. Resolusi: Jangan menyerah, membangun bisnis digital memang tak gampang bagi pemain telko. Kuncinya tetap satu: transformasi digital.
#5.Taxi: Empire Strikes Back!
Blue Bird bisa menjadi model sukses perusahaan in c umben t yang terdampak tsunami digital, belajar cepat, beradaptasi cepat, dan kemudian menemukan tr e k nya kembali. Setelah berjuang 3 tahun terakhir, Blue Bird akhirnya menemukan diferensiasi layanannya bila dibandingkan dengan taksi online . Blue Bird identik dengan ”sopirnya hafal jalan”, ”mobilnya standar dan bersih”, atau ”tak pernah membatalkan order”.
Sementara taksi online kuat dipersepsi sebagai taksi yang ”pilih-pilih penumpang”, ”merepotkan penumpang karena kebingungan memilih jalan”, atau ”sering tertangkap di jalur ganjilgenap”. Resolusi : Untuk layanan seperti taksi, kuncinya tetap di orang (sopir). Karena itu tetap konsisten untuk terus membangun talent dan strong culture .
YUSWOHADY
Managing Partner, Inventure www.yuswohady.com
(Widi Agustian)