JAKARTA - Direktur Utama bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio berharap agar Bank Sentral Amerika The Federal Reserve (The Fed) hanya satu kali menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) sepanjang 2018.
"Saya berpendapat semoga enggak kayak tahun kemarin dua kali, semoga maksimum sekali," ujarnya di Gedung BEI, Selasa (2/1/2018).
Tito melanjutkan, saat ini Amerika Serikat (AS) memerlukan kebijakan suku bunga rendah guna menarik kembali invstasi untuk pengembangan di sektor riil. Pasalnya, ada dana sebanyak USD9 triliun yang siap untuk diinvestasikan di Amerika.
"Trump memerlukan bunga yang rendah seperti sekarang, supaya industri Amerika naik karena ada dana USD9 triliun mau diinvestasikan. Kalau bunganya naik, itu (investasi) akan turun," jelas Tito.
Sekadar informasi, The Fed kembali memutuskan untuk menaikkan kisaran tingkat suku bunga FFR sebesar 25 basis poin menjadi 1,25% hingga 1,50% pada 15 Desember 2017. Sehingga sepanjang tahun 2017, suku bunga FFR telah naik sebanyak dua kali.
The Fed mengumumkan bahwa mengingat realisasi dan ekspektasi kondisi-kondisi pasar tenaga kerja dan inflasi, bank sentral memutuskan untuk menaikkan kisaran target tingkat suku bunga federal fund sebesar 25 basis poin menjadi 1,25% hingga 1,50%.
(Martin Bagya Kertiyasa)