JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyebutkan ada sebuah anomali dalam perekonomian Indonesia. Menurutnya, hampir semua indikator ekonomi nasional membaik namun pertumbuhan ekonomi tidak bisa secepat yang diinginkan.
Pasalnya, saat ini angka inflasi yang masih terkendali. Di samping itu, meskipun pemerintah meningkatkan porsi utang, namun masih dalam rasio kemampuan membayar utang oleh Negara. Utang yang diambil oleh Pemerintah juga dialokasikan untuk kepentingan yang bersifat produktif.
Sementara dari sisi politik eksternal, Indonesia juga tidak memiliki sentimen negatif dalam perihal geo politik yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi. Dengan semua kondisi tersebut, Wapres menyebutkan ada sebuah anomali, lantaran pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak seagresif pertumbuhan ekonomi negara lain.
"Semua indikator ekonomi nasional membaik walaupun terjadi anomali, kenapa larinya kurang terlalu kencang. Sama dengan manusia, tekanan darah baik, pemeriksan darah baik, kolestrol baik, jantung baik, tapi kenapa pertumbuhan ekonomi kita tidak secepat lain," papar Jusuf Kalla saat memuka perdagangan perdana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1/2017).
Baca Juga: Perkembangan Ekonomi Indonesia Membaik, World Bank: Masih Ada Tantangan di Global