Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rupiah Sepanjang 2018 Diproyeksi Bisa Sentuh Level Rp13.800/USD

Lidya Julita Sembiring , Jurnalis-Senin, 08 Januari 2018 |20:43 WIB
Rupiah Sepanjang 2018 Diproyeksi Bisa Sentuh Level Rp13.800/USD
Ilustrasi: (Foto: Shutterstock)
A
A
A

"Investor flight to quality mencari aset dengan return yang lebih tinggi tapi relatif aman. Sentimen juga masih negatif karena ketegangan Timur Tengah. Fed Rate akan naik 4 kali di tahun ini. Komoditas juga makin booming yang buat kita enggak bagus karena kita net importir minyak jadi enggak bagus bagi rupiah," jelasnya.

Sementara itu, faktor dari dalam negeri yang dinilai akan membuat rupiah terperosok terhadap dolar AS adalah tahun politik yang akan mulai berlangsung di 2018 hingga tahun depan yang akan semakin sengit.

"Yang terakhir adalah faktor domestik yakni risiko kegaduhan pilkada dan pemilu serta prospek pertumbuhan ekonomi dan daya beli," tukasnya.

Baca Juga: Adu Kuat Ritel Konvensional vs Online di 2018, Siapa yang Menang?

Sementara itu, Ekonom Bank Pertama Josua Pardede menyebutkan sepanjang 2017, rupiah akan ada di kondisi terburuk mencapai angka Rp13.600.

"Kebijakan AS seperti reformasi pajak serta proteksionisme diperkirakan masih akan mempengaruhi kondisi di perekonomian global. Rupiah diperkirakan akan berada di kisaran Rp13.400-Rp13.600 per dolar pada tahun ini," jelasnya kepada Okezone.

Baca Juga: Industri Properti di Tahun Politik Bakal Cemerlang, Nasib Rumah Murah?

Sejalan dengan Bhima, dia mengatakan kondisi terpuruk rupiah ini juga masih dipengaruhi oleh tantangan global dari sisi geopolitik berupa ketegangan di Semenanjung Korea. Namun, dia juga melihat bahwa fundamental ekonomi Indonesia juga cenderung terus membaik di tahun ini.

"Namun demikian, di tengah pemulihan yang terjadi, perekonomian global masih menghadapi tantangan jangka pendek yang perlu diwaspadai antara lain dari global yakni pengetatan kebijakan moneter di bank sentra negara maju, terutama kenaikan FFR dan pengurangan aset neraca keuangan the Fed seiring dengan penguatan ekonomi AS," tukasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement