Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rasio Elektrifikasi Indonesia di 2017 Nyaris 95%, Lampaui Target 92,75%

Feby Novalius , Jurnalis-Rabu, 10 Januari 2018 |15:35 WIB
Rasio Elektrifikasi Indonesia di 2017 <i>Nyaris</i> 95%, Lampaui Target 92,75%
Kementerian ESDM. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sub sektor Ketenagalistrikan mencatat penambah rasio elektrifikasi sepanjang 2017 mencapai 94,91%. Angka ini meningkat dari 91,16% di 2016.

"Capaian rasio elektrikasi kita melebih target tahun ini sebesar 92,75%. Mudah-mudahan target 2019 sebesar 97% bisa dicapai," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Andi Sommeng, di Ruang Sarulla, Gedung Sekjen Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (10/1/2018).

Meski terus meningkat, Andi mengatakan masih banyak daerah yang rasio elektrifikasinya masih kurang. Utamnya pada wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Oleh karena itu, pemerintah memberikan kesempatan swasta melalui peningkatan sumber EBT setempat.

"Kebanyakan itu ada di Papua sekarang 60,74%, di NTT 60,74%, itu rata-rata di daerah 3T," ujarnya.

Baca Juga: Sejumlah Daerah Mati Listrik, Kinerja Direksi PLN Harus Dievaluasi

Sementara itu, untuk kapasitas terpasang pembangkit sepanjang 2017 mencapai 60.000 mega watt (MW). Andi mengatakan, capaian kapasitas 60 GW ini belum melampaui target tahun 2017 62 GW. "Kita berharap kapasitas terpasang ini terus meningkat. 2018 kita naikan target 65 GW,"tuturnya.

Sekadar informasi, selama masa posko hari raya Natal dan Tahun Baru, terdapat daerah yang mengalami kondisi defisit listrik di Kalimantan Selatan dan Tengah. Ibdu mengatakan, kondisi ini disebabkan gangguan terhadap PLTU Pulang Pisau unit 1 dan 2 (2x42 mw) dan excess power pembangkit MSW Tanjung unit 2 (20 mw) pada 30 Desember 2017.

Kemudian, terdapat juga beberapa wilayah yang mengalami status siaga di Bangka, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung. Status siaga merupakan status di mana cadangan operasi lebih kecil dari pembangkit terbesar pada wilayah distribusi tersebut.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement