Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Modal Asing Indonesia Masih Kalah dari Thailand hingga Vietnam, Ini Alasannya

Giri Hartomo , Jurnalis-Selasa, 30 Januari 2018 |21:27 WIB
Modal Asing Indonesia Masih Kalah dari Thailand hingga Vietnam, Ini Alasannya
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan relaksasi investasi penanaman modal asing (PMA) sepanjang tahun 2017 mencapai Rp430,5 triliun. Jumlah tersebut jauh lebih besar dari target investasi PMA yang hanya sebesar Rp429 triliun.

Namun investasi asing yang masuk menuju Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan negara tetangga lainnya. Sebut saja seperti Vietnam, Thailand dan India yang pertumbuhannya bisa mencapai 20-30%.

Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan jumlah uang asing yang masuk ke Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan negara tetangga. Salah satunya adalah luasnya wilayah Indonesia yang relatif lebih besar dibandingkan negara-negara tersebut.

Selain itu, masalah regulasi juga menjadi faktor yang utama kalahnya PMA Indonesia dibandingkan negara tetangga lainnya. Karena meskipun di pusat sudah sangat bagus namun penerapan di daerah sering berbeda dengan yang ada di pusat.

"Kita akan perbaiki iklim usaha dan kami akan menghilangkan izin prinsip tapi membuka pendaftaran investasi," jelasnya.

Selain itu lanjut Lembong, masalah perpajakan yang saat ini pengurusannya masih rumit juga turut menjadi faktor rendahnya investasi asing ke Indonesia. Belum lagi tenaga kerja juga menjadi faktor lain penyebab rendahnya investasi asing ke Indonesia.

"Kemudian overdominasi dari BUMN kita juga turut mempengaruhi.Lalu tenaga kerja, masalah lahan dan bangunan. Terakhir adalah masalah infrastruktur," jelasnya.

Lebih lanjut Lembong mengatakan, untuk memperbaiki hal tersebutpemerintah memiliki strategi seperti Peraturan Presiden nomor 91 yang lebih dikenal sebagai paket kebijakan ekonomi 2016 single submission. Dengan paket kebijakan ini bertujuan untuk mengawal investasi yang masuk ke Indonesia.

"Sudah sering disinggung, soal tumpang tindih aturan pusat dan daerah dalam meningkatkan realisasi investasi. Harus memiliki harmonisasi dan standar koordinasi yang baik," jelasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM M Azhar Lubis mengatakan pemerintah juga akan terus menggenjot pembangunan infrastruktur. Karena menurutnya, infrastruktur menjadi hal penting dalam menggenjot dana

investasi asing ke dalam negeri.

"Saya rasa infrastruktur penting. Karena semakin banyak pertumbuhan ekonomi semakin besar kita perlu infrastruktur. Kalau tidak ada infrastruktur macet di mana-mana," jelasnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement