"Sekarang itu dari 600 ribu investor saham, 53% dibawah 40 tahun yaitu investor zaman now. Sudah berani jadi investor tapi kok enggak berani go public. Itu kan sesuatu yang sebenarnya malu sama tetangga," ujarnya Tito dalam sambutannya pada acara Workshop Go Public di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (1/2/2018).
Menurut Tito, banyak alasan yang selalu dikeluarkan oleh pengusaha muda tersebut pada saat akan melakukan IPO. Mulai alasan regulasi yang rumit hingga anggapan harus besarnya perusahaan yang IPO menjadi hal yang membuat para pengusaha enggan go public.
Baca Juga: Spotify Siap Go Public lewat Pencatatan Langsung
"Kita perlu besar untuk go public, banyak pengusaha yang selalu bilang, ah gue belum cukup besar, dan itu persepsi. Go Public itu gampang kok, cuman dua hal dan enggak harus nunggu besar," jelasnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Kepala Divisi Pengembangan Calon Emiten BEI Umi Kulsum mengamini apa yang dikatakan oleh Tito. Menurutnya siapapun dan pengusaha apapun berhak melakukan IPO, bahkan bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) sekalipun.