Pemantau PBB menyatakan, satu negara yang namanya dirahasiakan me nyatakan, mereka memiliki bukti bahwa Myanmar menerima sistem rudal balistik dari Korut bersama dengan senjata konvensional, termasuk sejumlah peluncur roket dan rudal darat ke udara.
Duta Besar (Dubes) Myanmar untuk PBB Hau Do Suan menyatakan, Pemerintah Myanmar tidak memiliki hubungan persenjataan atau apa pun dengan Korut dan Myanmar mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB. Sesuai resolusi 2016, Dewan Keamanan PBB membatasi ekspor batu bara Korut dan mewajibkan semua negara melaporkan impor batu bara dari Korut pada komite sanksi PBB.
Dewan Keamanan PBB kemudian melarang semua ekspor batu bara oleh Korut pada 5 Agustus lalu. Pemantau PBB menyelidiki 16 pengiriman batu bara antara Januari dan 4 Agustus ke sejumlah pelabuhan di Rusia, China, Malaysia, dan Vietnam. Mereka menyatakan, Malaysia melaporkan satu pengiriman ke Komite Dewan Keamanan PBB dan sisanya 15 pengiriman melanggar sanksi.
Setelah larangan batu bara diterapkan pada 5 Agustus lalu, pemantau PBB meng inves tigasi 23 pengiriman batu bara ke sejumlah pelabuhan di Rusia, China, Korsel, dan Vietnam. Pemantau PBB menyatakan, semua pengiriman itu akan melanggar resolusi PBB jika dikonfirmasi. (Syarifudin)
(Dani Jumadil Akhir)