JAKARTA - PT Sky Energy Indonesia Tbk berencana untuk melakukan penawaran uum perdana saham. Perseroan berencana melepas saham sekira 20% di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Melansir keterbukaan informasi yang diterbitkan perseroan di Jakarta, Kamis (8/2/2018), perseroan kaan menerbitkan sebanyak 203,25 juta saham biasa atau sekira 20% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan, dengan nilai Rp100 per saham. Namun, Sky Energy belum mengunkapkan berapa harga IPO yang ditawarkan.
IPO ini sejalan dengan rencana perseroan untuk meningkatkan modal dasar, dari semula sebesar Rp80 miliar menjadi Rp325 miliar. Selain itu, peningkatan modal dan modal disetor juga mengalami peningkatan dari Rp45 miliar menjadi Rp813 miliar.
Rencananya, dan ahasil IPO ini akan digunakan 100% untuk belanja modal, seperti pembelian mesin dan peralatan seiring dengan pengembagnan kegiatan usaha dan pembelian tanah serta penambahan area produksi,
Pasalnya, perseroan berencana untuk meningkat penjualan. Namn, jika dana hasil IPO tersebut tidak mencukupi, maka perseroan akan mencari dana dari pihak ketiga.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi per 30 September 2017, utang perseroan tercatat sebesar Rp347,93 miliar. Utang tersebut, terdiri dari utang jangka pendek sebesar Rp333,57 miliar, dan utang jangka panjang sebesar Rp14,36 miliar.
Rencanannya, masa penwaran awal akan dilakukan pada 8 Februari-28 Februari 2018, dengan tanggal efektif pada 13 Maret 2018. Sementara untuk masa penawaran umum dilakukan pada 15 Maret-21 Maret.
Sedangkan untuk penjatahan, akan dilakukan pada 23 Maret, dengan distribusi saham secara elektronik akan dilakukan pada 27 Maret 2018. Semenetara untuk pencatatan di BEI, akan dilakukan pada 28 Maret 2018.
Sekadar informasi, Sky Energy Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak sebagai distributor modul surya dan penyedia jasa layanan teknis untuk pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
(Martin Bagya Kertiyasa)