“Utamanya yang mengalami kesulitan dalam bidang apapun, termasuk di bidang perdagangan maupun perlindungan,” katanya.
Selain itu, kata dia, atas nama national interest, para diplomat Indonesia tidak boleh terbebani oleh berbagai pertimbangan yang bertele-tele, namun justru dibebaskan untuk membina hubungan baik dan menerima investasi ekonomi dari negara manapun.
Baca Juga: Menko Luhut: Bisnis Online Masih Didominasi Produk China
"Kita sering tidak menyadari, bahwa Indonesia adalah negara besar dan menjadi negara lima besar ekonominya di dunia pada tahun 2030 mendatang, sekarang negara lain sudah menganggap bahwa Indonesia adalah satu-satunya kekuatan di kawasan yang mampu menjadi counterweight terhadap Tiongkok, tetapi sekaligus mitra ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak,” tuturnya.
Adapun Rapat Kerja Perwakilan RI-Kementerian Luar Negeri tahun 2018, dihelat sejak tanggal 12 Februari 2018 dan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Selain Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan Raker ini turut menghadirkan beberapa Menteri Kabinet Kerja sebagai narasumber, di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong. (yau)
(Rani Hardjanti)