Melihat kondisi saat ini, ia memastikan pemerintah akan terus menjaga ekonomi dari dinamika global termasuk kebijakan moneter, fiskal maupun perdagangan AS, agar tidak terlalu memengaruhi pergerakan rupiah.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memproyeksikan gejolak rupiah terhadap dolar AS akan terus terjadi hingga The Fed mengumumkan kebijakan suku bunga acuan pada pertengahan Maret 2018.
Agus menambahkan volatilitas rupiah juga disebabkan perbaikan data ekonomi AS serta pelonggaran pajak yang memicu peningkatan kebutuhan pendanaan oleh Pemerintah AS.
(Fakhri Rezy)