Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wall Street Tertekan Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Antara , Jurnalis-Kamis, 01 Maret 2018 |07:26 WIB
Wall Street Tertekan Data Pertumbuhan Ekonomi AS
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

NEW YORK - Saham-saham di Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Wall Street tertekan karena para investor mencerna data pertumbuhan ekonomi AS yang baru dirilis.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 380,83 poin atau 1,50% menjadi berakhir di 25.029,20 poin. Indeks S&P 500 mengalami penurunan 30,45 poin atau 1,11% menjadi ditutup pada 2.713,83 poin. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 57,35 poin atau 0,78% menjadi berakhir di 7.273,01 poin.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Mixed di Tengah Kekhawatiran Naiknya Fed Rate

Produk Domestik Bruto (PDB) AS meningkat pada tingkat tahunan sebesar 2,5% pada kuartal keempat 2017, sesuai dengan konsensus pasar, menurut perkiraan kedua yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan pada Rabu (28/2). Pada kuartal ketiga, PDB riil meningkat 3,2%.

PDB riil AS meningkat 2,3% pada 2017, yang terutama mencerminkan kontribusi positif dari pengeluaran konsumsi pribadi, investasi tetap non-residensial, dan ekspor, kata departemen tersebut.

Baca Juga: Wall Street Turun Tajam Merespons Pernyataan Powell

Indeks Penjualan Pending Home turun 4,7% menjadi 104,6 pada Januari dari direvisi turun 109,8 pada Desember 2017, gagal memenuhi ekspektasi pasar.

Sementara itu, para investor masih memilah-milah kesaksian dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Powell mengatakan dalam kesaksian kebijakan moneter pertamanya bahwa meskipun terjadi volatilitas di pasar saham baru-baru ini, gubernur Fed masih berencana untuk menaikkan suku bunga beberapa kali sepanjang 2018.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Melemah Usai The Fed Isyaratkan Kenaikan Suku Bunga

Ketua baru Fed tersebut mengisyaratkan bank sentral bisa menaikkan suku bunga lebih dari tiga kali tahun ini jika data ekonomi dan inflasi terus terbukti sehat.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement