“Setiap harinya di koridor XIII Transjakarta melayani 15.000 pelanggan. Kehadiran jalan layang khusus Transjakarta itu memberikan solusi mengatasi masalah kemacetan dan mobilitas masyarakat,” ungkap Budi. Untuk periode Januari-Februari 2018, bus kebanggaan warga kota Jakarta itu telah melayani 26 juta pelanggan.
Angka ini diproyeksikan terus meningkat sehingga mampu mencapai target. Adapun Transjakarta mengangkut 144,86 juta pelanggan pada 2017 naik sekitar 17,09% dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 123,71 juta.
Demi peningkatan layanan di koridor XIII, Dinas Bina Marga DKI Jakarta merencanakan pembangunan skywalk pada pertengahan 2018 dengan anggaran Rp389 juta. Skywalk akan dibangun sepanjang 600-700 meter dari halte Kebayoran Lama menuju stasiun.
Kepala Seksi Pembangunan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Imam A Nugraha mengatakan, skywalk membuat masyarakat tak perlu turun ke jalan raya untuk berganti moda transportasi. Lelang kegiatan pembangunan ini akan dimulai pada semester pertama 2018. “Diperkirakan pertengahan 2018 proyek mulai dikerjakan.
Kalau mau berpindah dari KRL Commuter Line ke Transjakarta cukup melewati skywalk . Begitu juga kalau mau ke halte bus biasa ataupun sebaliknya,” ujarnya. Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Izzul Waro meminta Pemprov DKI mengopti-malkan koridor XIII tidak hanya pengintegrasian halte dengan stasiun dan mass rapid transit (MRT).
Sarana prasarana juga harus diprioritaskan demi kemudahan, keamanan, keselamatan, dan kenyamanan masyarakat. Di koridor XIII kondisi halte yang tinggi tidak dilengkapi eskalator/ lift ataupun tidak adanya elevated direct connection dengan bangunan-bangunan gedung di sepanjang koridor, padahal koridor ini berpotensi mengangkut penumpang dalam jumlah banyak.
Dia juga menyarankan Pemprov DKI mendorong peran aktif pemilik gedung di sepanjang 9,3 km koridor layang tersebut untuk membangun direct access ke halte sehingga penumpang bisa naik turun bus. Direct access ini juga mempermudah mereka mengakses gedung atau bangunan lain tempat mereka bekerja atau beraktivitas.
(bima setiyadi)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)