Dengan dilakukannya IPO, maka perusahaan mendapatkan tambahan modal dari investor yang bersifat jangka panjang serta tambahan modal yang didapatkan bisa dalam kisaran 8-15 kali lipat.
Yogi mengungkapkan selama ini banyak perusahaan ingin ekspansi bisnis namun terkendala modal. Modal yang disuntikkan dari kantong internal perusahaan dan pinjaman dari perbankan pun masih ada batasannya.
Saat ini, BEI tengah melakukan pendekatan kepada sejumlah asosiasi pengusaha di daerah salah satunya Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali untuk mendorong mereka melantai di bursa saham.
Dalam proses IPO, kata dia, perusahaan akan banyak dibantu oleh penjamin emisi efek atau underwriter serta lembaga dan profesi penunjang pasar modal.
Kepala Investasi Perbankan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mukti Wibowo Kamihadi selaku underwriter berizin dari OJK mengatakan pihaknya bertugas sebagai koordinator seluruh rangkaian proses IPO dari perusahaan.
Baca Juga: Dorong Perusahaan IPO, Dirut BEI Paparkan Besarnya Market Cap Apple dan Google