Menurut Oke, saat ini belum ada dampak negatif yang begitu besar terhadap ekspor sawit ke Eropa. Bahkan justru menurunnya, ekspor minyak sawit ke Eropa justru meningkat.
"Dampak ekspor palm oil ke Eropa meningkat tuh. Karena ini kan ke Biofuel bukan ke palm oil secara menyeluruh. Sekarang kan kalau mereke ngebanned palm oil beda. Ceritanya yang mereka itu di faceout dari biofuel yang palm oil sebagai bahan baku energi yang terbarukan," jelasnya.
Akan tetapi lanjut Oke, dampak dari wacana pelarangan tersebut sudah cukup untuk membuat opini negatif dari produk sawit. Pasalnya, banyak masyarakat khususnya uni Eropa menganggap produk sawit menimbulkan kerusakan lingkungan.
"Dampaknya udah terjadi banyak. walau itu belum legal binding. tapi sudah menambah negative opinion terhadap sawit ya kan karena kok sawit didahulukan face outnya kan gitu. kenapa, karena dialasan deforestasi seolah olah sawit itu jelek lah. Jadi dampaknya sekarang negative impression terhadap sawit udah tambah tinggi. itu yang harus kita lakukan," jelasnya.
(Fakhri Rezy)