JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyesalkan jika ada upaya untuk menunda uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper tes) terhadap calon komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
"Penundaan fit and proper test akan menimbulkan ketidakpastian serta tugas dan fungsi KPPU menjadi tidak optimal," ujar Anggota Komisi VI DPR-RI Darmadi Durianto melalui keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (12/3/2018).
Baca Juga: Kegiatan KPPU Berhenti Sementara karena Kekosongan Anggota
Menurutnya, KPPU memiliki peranan penting untuk menjaga stabilitas ekonomi bangsa, khususnya terciptanya praktik-praktik bisnis yang berkeadilan, persaingan sehat dan anti monopoli.
"Kenapa tidak optimal, SK Presiden kan berbunyi selama-lamanya dua bulan, komisioner yang ada sekarang cenderung membuat pelaksanaan kerja maksimum untuk satu minggu saja. Ini yang menimbulkan ketidakpastian bagi para komisioner. Ada juga komisioner yang tidak konsentrasi lagi di dalam bekerja, karena diduga sibuk mempertimbangkan tawaran pekerjaan lain," jelasnya.
Dia menjelaskan, tidak fokusnya komisioner otomatis menyebabkan tidak optimalnya peran dan fungsi KPPU. Dia juga menilai hasil pelaksaan program kerja yang melibatkan komisioner dibuat weekly based. Padahal pelaksanaan program kerja yang melibatkan stakeholders dan komisioner pasti memerlukan waktu yang cukup untuk mempersiapkannya.
"Nah, ini tidak berani dilakukan karena berkaitan dengan otoritas komisioner yang sekarang yang se waktu-waktu bisa selesai kalau ada fit and proper test dan terpilih komisioner KPPU yang lama," ucap dia.
Baca Juga: Jokowi Kembali Perpanjang Masa Jabatan Komisioner KPPU
Dia juga mengungkapkan, banyak yang tidak menyadari KPPU itu ada dalam kawasan ASEAN, Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) dan International Competition Network (ICN).
"Proses seleksi komisioner KPPU sudah dilakukan, mau tunggu apa lagi, tugas DPR tinggal menyatakan menyetujui atau tidak nama-nama yang disodorkan melalui fit and proper test," pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)