JAKARTA - BCA Life berhasil mencatatkan kinerja yang baik sepanjang tahun 2017. Perseroan berhasil mencatatkan premi sebesar Rp471,308 miliar atau tumbuh 46.33% dibandingkan tahun lalu dan telah melakukan pembayaran klaim sebesar Rp103,073 miliar atau tumbuh 85.19%. Sementara aset melesat tajam 118.48% menjadi sebesar Rp842,122 miliar.
“Kami sangat bangga dengan hasil yang kami capai di tahun 2017 lalu, peningkatan premi 46.33% dan aset sebesar 118.48% dari tahun sebelumnya adalah hasil kerja keras seluruh staff dan management,” kata Rio Winardi, Presiden Direktur & CEO BCA Life dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Perseroan juga mencatat jumlah nasabah tumbuh hingga mencapai 411.159 nasabah. Seiring dengan penambahan produk baru dan pengembangan bisnis, tahun ketiga operasionalnya BCA Life masih membukukan kerugian sebesar Rp37,565 miliar. Tak hanya kenaikan premi yang dicapai, tetapi BCA Life juga menjaga rasio tingkat solvabilitas di atas batas minimum yang disyaratkan oleh OJK. Pada akhir tahun 2017, rasio MMBR terjaga sebesar 1180.59%. Hal ini memastikan BCA Life sangat mampu memenuhi kewajiban kepada nasabah.
Pencapaian yang diraih ini tidak lepas dari dukungan dari shareholder dan stakeholder BCA Life. Pada akhir tahun 2017, BCA Life diakuisisi oleh PT Bank Central Asia, Tbk. (Bank BCA), yang sebelumnya dimiliki oleh BCA Sekuritas dan BCA Insurance. Akusisi ini diikuti oleh penambahan modal sebesar Rp300 miliar yang membantu meningkatkan kinerja dan pengembangan bisnis perusahaan.
“Dukungan penuh Bank BCA kepada BCA Life memberikan semangat dan dorongan bagi kami untuk terus melakukan inovasi untuk mengembangan penetrasi market asuransi jiwa di Indonesia,” tambah Rio lagi.
Akuisisi BCA Life oleh Bank BCA ini menandakan komitmen Bank BCA untuk menjadikan BCA Life sebagai salah satu dari perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia. “Kami berkomitmen untuk terus berinovasi pada produk dan layanan yang kami berikan sehingga BCA Life dapat menjadi pilihan utama dalam memberikan solusi perlindungan keuangan bagi Nasabah BCA dan masyarakat umum,” ucap Rio.
BCA Life melindungi masa depan keuangan masyarakat Indonesia melalui beragam produk asuransi. Sampai dengan akhir tahun 2017 lalu, BCA Life sudah memiliki 12 produk dan 2 rider asuransi yang dijual melalui beragam jalur distribusi antara lain telemarketing, bancassurance, corporate solution dan credit life.
Menurut Rasita, pembangunan pabrik farmasi yang direncanakan di Kota Jeddah, Arab Saudi itu merupakan rencana strategis Kimia Farma untuk melebarkan bisnis di luar negeri. Sementara Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Honesti Basyir menambahkan, dengan mengakuisisi perusahaan kesatan Arab Saudi tersebut, perseroan menargetkan dapat menambah 200 gerai apotek sepanjang tahun ini dan untuk memenuhi target tersebut telah dialokasikan belanja modal tahun ini sekitar Rp3,5 triliun.
“Untuk dana yang dibutuhkan dalam penambahan 200 gerai apotek saya tidak hafal, tetapi masuk ke capex kita yang Rp3,5 triliun,” ungkapnya.
(Risna Nur Rahayu)