“PPATK sangat mengapresiasi penerimaan yang baik dari Argentina, khususnya UIF selaku penyelenggara pertemuan Egmont tahun ini. Terlebih dengan adanya penandatanganan Nota Kesepahaman, semoga membuat hubungan kerja sama kita kian erat”, kata Kepala PPATK dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (15/3/2018).
Selain dengan Argentina, PPATK juga menandatangani Nota Kesepahaman dengan Financial Intelligence Centre (FIC) yang merupakan lembaga intelijen keuangan Ghana. Ruang lingkup Nota Kesepahaman dengan Ghana juga mirip dengan Argentina, dengan penekanan pada pertukaran data dan informasi.
Dari jarak 15.214 km, dari Argentina ke Jakarta, Pak Badar, begitu Kiagus Ahmad Badaruddin dipanggil memberikan khabar gembira buat kita semua bahwa Indonesia, yang diwiliki oleh Dr. Dian Edian Rae pada sidang Egmont Group itu didapuk sebagai Vice Chairman of Exchange Information Working Group. “Ïni khabar gembira buat kita semua atas kepercayaan yang diberikan oleh institusi intelijen dibidang keuangan dunia kepada Indonesia” ujar Kepala PPATK.
Secara keseluruhan, PPATK telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan 54 lembaga intelijen keuangan dari berbagai negara. Adanya Nota Kesepahaman sangat membantu dalam mengoptimalkan peran PPATK dalam menegakan rezim anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme di Indonesia, khususnya terkait penelusuran dana yang berada di luar negeri. Kerja sama yang erat dengan berbagai negara juga sangat berperan dalam penelusuran asset recovery untuk ditindaklanjuti oleh penegak hukum.
(Fakhri Rezy)