"Prospek pemulihan ekonomi global yang membaik tersebut akan meningkatkan volume perdagangan dunia yang berdampak pada tetap kuatnya harga komoditas global, termasuk minyak, pada 2018," jelas dia.
Namun demikian, dia mengatakan masih ada sejumlah risiko perekonomian global yang tetap perlu diwaspadai. Pertumbuhan ekonomi AS yang lebih tinggi dapat mendorong kemungkinan kenaikan FFR yang lebih cepat dari perkiraan semula.
"Sementara itu, kecenderungan penerapan inward-oriented trade policy di sejumlah negara berpotensi menimbulkan retaliasi dari negara lain yang dapat menurunkan volume perdagangan dan pertumbuhan ekonomi dunia," jelas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)