Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

E-commerce Ikan Hasil Tangkapan Nelayan dengan Big Data Realtime

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 26 Maret 2018 |16:19 WIB
<i>E-commerce</i> Ikan Hasil Tangkapan Nelayan dengan Big Data Realtime
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Tiga alumnus Telkom University Bandung, Utari Octavianty, Indraka Fadhlillah, dan Farid Naufal Aslam, membuat perusahaan rintisan (startup) untuk meningkatkan distribusi hasil tangkapan nelayan. Startup yang dinamai Aruna ini dirintis sejak 2015 dengan hanya bermodal Rp10 juta hasil menang kompetisi business plan di Universitas Negeri Padang.

“Cita-cita kami sesimpel menghubungkan nelayan ke pembeli. Jualan sekilo dua kilo ikan. Tapi ternyata dalam prosesnya enggak segampang itu,” kata Utari.

Situs Aruna.id kembali berkembang setelah berhasil masuk program Inkubasi Bisnis Teknologi yang digelar Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Ketiganya kemudian mengajar nelayan di pesisir luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, Maluku hingga Papua. 

Kini mereka telah menjalin kerja sama dengan 55 koperasi, 1.700 nelayan, dan memiliki 6 gudang pendingin dengan omzet antara Rp200 juta hingga Rp500 juta per bulan tergantung musim. Jualan mereka tidak hanya ikan seperti tuna, tongkol, dan cakalang, tetapi juga rajungan, kerang dan lobster.

“Visi besar Aruna ialah kita lihat unique value proposition dari tiap negara. China negara manufaktur, mereka punya Alibaba, Thailand andalkan pari wisata dengan memiliki Agoda. Kita mau Indonesia negara maritim yang punya startup yang bisa berkembang besar dan jadi perusahaan global,” kata Utari. 

Saat mereka berkeliling menawarkan kerja sama, penolakan dari nelayan selalu mereka terima. Dari cemoohan hingga mobil digebrak-gebrak oleh tengkulak pernah dirasakan. Pengalaman tak mengenak kan ini pun membuka mata mereka bahwa pendekatan kepada nelayan tidak bisa cepat. Mereka akhirnya merekrut petugas lapangan hingga tokoh setempat setempat untuk sosialisasi hingga mengajari cara menggunakan gawai untuk memakai aplikasi Aruna.

“Jagoannya Aruna itu ya petugas lapangan. Mereka kita suruh tinggal disana sampai bisa menguasai hati nelayan,” katanya. 

Aruna tidak hanya sebagai e-commerce hasil laut namun juga memiliki big data karena menyuplai data tangkapan hasil laut secara realtime dari nelayan. Utari menerangkan, ada tiga aplikasi yang dibuat. Aplikasi pertama untuk nelayan yang habis merapat kepelabuhan langsung bisa mengupdate berapa tangkapan yang mereka jaring dan jenis apa saja.

Data dari nelayan ini masuk ke aplikasi kedua yang bisa diakses pemerintah dan perusahaan swasta yang memerlukan data tangkapan hasil laut. Aplikasi ketiga dinamakan pasarlaut.com, yakni sebagai tempat jual beli hasil laut yang telah didata tersebut.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement