Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Doddy Zulverdi Beberkan Jurus untuk Jadi Deputi Gubernur BI

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Selasa, 27 Maret 2018 |21:09 WIB
Doddy Zulverdi Beberkan Jurus untuk Jadi Deputi Gubernur BI
Foto: Fit And Proper Test Deputi Gubernur BI (Yohana Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Doddy Zulverdi menjadi kandidat ketiga yang memaparkan visi, misi dan strateginya dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) sebagai calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI).

Doddy yang tengah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Depeartemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI ini, memaparkan visi, misi dan strateginya di depan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Visinya meningkatkan peran BI dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkesinambungan untuk kesejahteraan masyarakat yang lebih baik dan inklusif.

"Misinya mengurangi kerentananan domestik, menafaatkan sumber daya alam dan manusia, mengurangi ketimpangan daerah dan menciptakan kesejahteraan ekonomi yang lebih inklusif," ujar Doddy di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (27/3/2018).

 Baca Juga: Fit and Proper Test Deputi Gubernur BI, Simak 7 Strategi Dody Budi

Doddy pun menyatakan ada empat tantangan utama yang harus diatasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan. Pertama yakni tantangan pada stabilistas makroekonomi yang rentan terhadap gejolak eksternal.

"Pasar keuangan domestik rentan terhadap perubahan sentimen dan risiko pembalikan modal. Kepemilikan asing pada instrumen keuangan domestik sangat tinggi, serta volume dan instrumen yang terbatas menyebabkan likuiditas pasar valas tipis," paparnya.

Untuk menangani ini maka strateginya, mendorong surplus transaksi berjalan dan mengurangi risiko pembalikan modal sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pembiayaan luar negeri. Tantangan kedua yakni pertumbuhan ekonomi masih dibawah potensi.

 Baca Juga: Calon Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo Dicecar soal Rupiah dan Utang Luar Negeri

Strateginya, kata Doddy, mempercepat pelaksanaan reformasi struktural dengan skala prioritas yang disesuaikan dengan tingkat urgensi dan kapasitas keuangan pemerintah.

Reformasi struktural maka akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal itu dilakukan dengan memperkecil basis pembiayaan pembanguan, meningkatkan daya saing ekonomi nasional dan memperkuat kemandirian ekonomi nasional.

"Mendorong industri manufaktur penghasil bahan baku yang selama ini banyak diimpor. Kita tahu bahwa industri-industri yang banyak menggunakan bahan baku impor. Di sini perlu kita dorong untuk bisa mengembangkan industri penghasil bahan bakunya," jelasnya.

Tantangan ketiga yakni perkonomian antar daerah belum merata. Dimana harus mengurangi ketimpangan ekonomi antar daerah sehingga mesin pertumbuhan ekonomi tidak bertumpu hanya di pulau Jawa.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement