JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk optimis pertumbuhan kredit hingga akhir tahun 2018 bisa mencapai 9% yoy. Angka ini masih sama dengan target tahun lalu.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan, dengan realisasi pertumbuhan kredit mencapai 12,5% di 2017 menjadi alasan pihaknya optimistis di tahun 2018.
Baca juga: Rupiah Terus Melemah, Bos BCA: Bergantung pada Kebijakan BI
"Jadi, sementara kita tetap saja proyeksi kita sampai akhir tahun sekitar year to date sampai Desember 2018 sekitar 9%," ujar dia di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (23/4/2018).

Kendati demikian, demikian dengan capaian pada kuartal-I 2018 ini saja, Jahja mengaku terkejut dengan pencapaian pertumbuhan kredit sebesar 15% secara yoy Pasalnya, pada kuartal-I pertumbuhan kredit selalu mencatatkan kinerja negatif.
Baca juga: Penyaluran Kredit BCA Tembus Rp470 Triliun dalam 3 Bulan
"Apa yang terjadi di kuartal-I ini, kita surprise. Bahwa year on year itu naik sampai 15%. Karena tertolong juga dari kuartal-IV tahun lalu yang naik luar biasa dan ternyata kuartal-I masih positif 0,5%, kecil, tetapi itu sangat tinggi. Biasa kuartal-I itu negatif. Kalau melihat ini sampai akhir tahun kita optimis," paparnya.
Untuk diketahui, saluran kredit BCA hingga Maret 2018 sebesar Rp470 triliun atau timbuh 15%.

Angka ini ditopang, pertumbuhan tertinggi di kredit korporasi yang meningkat 17,6% yoy menjadi Rp179,4 triliun. Sementara kredit komersial & UKM tercatat Rp166,7 triliun atau naik 14,4% yoy.
Baca juga: BCA Raih Laba Bersih Rp5,5 Triliun di Kuartal I, Merangkak 10,4%
Di sisi lain, kredit konsumer tumbuh 12% yoy menjadi Rp123,9 triliun. Pertumbuhan ditopang kredit pemilikan rumah (KPR) yang naik 10,6% you menjadi Rp71,9 triliun dan kredit kendaraan bermotor meningkat 14,6% yoy menjadi Rp40,2 triliun.
"Di periode yang sama outstanding kartu kredit tercatat tumbuh 12,3% dengan outstanding sebesar Rp11,8 triliun," sebut Jahja.
(Fakhri Rezy)