Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BRI Paparkan Kendala Migrasi Kartu Chip

Ulfa Arieza , Jurnalis-Kamis, 03 Mei 2018 |15:23 WIB
BRI Paparkan Kendala Migrasi Kartu Chip
Bank BRI (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memaparkan kendalanya dalam migrasi kartu debit dari pita magnetik (magnetic stripe) ke teknologi chip. Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia telah mengimbau agar perbankan menggunakan teknologi chip pada kartu debit sebagai antisipasi adanya kejahatan cyber (cyber crime) salah satunya skimming.

Direktur Utama BRI Suprajarto memaparkan, kendala yang dialami perseroan adalah dalam proses pembuatan kartu debit chip itu sendiri. Sebab, pihak yang memiliki kewenangan untuk mencetak chip yang memiliki kode keamanan sangat terbatas, yaitu Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri), Perusahaan Umum Percetakan Negara Republik Indonesia (Perum PNRI), dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Sementara, seluruh bank di Indonesia tengah berproses untuk mengganti kartu chip.

Baca Juga: BRI Kantongi Laba Bersih Rp7,42 Triliun di Kuartal I-2018

"Hampir semua perbankan minta itu (kartu chip), oleh karena itu mereka kapasitasnya enggak bisa dinaikkan jadi puluhan juta ini perlu ada tahapan," ujarnya di Kantor BRI Pusat, Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Dengan jumlah nasabah sekitar 70 juta orang, Suprajarto mengatakan bahwa BRI membutuhkan proses yang tentunya lebih memakan waktu ketimbang bank dengan nasabah lebih sedikit.

Kartu Berlogo GPN Terobosan Hilangkan Fragmentasi Layanan Perbankan Retail

"Jumlah kita besar 70 juta nasabah, nah kalau dibandingkan bank lain pemasangan chip tentu enggak secepat mereka. Ini perlu rekan disadari karena jumlahnya banyak dan harus dilakukan segera," papar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional dan IT BRI Indra Utoyo mengatakan, saat ini nasabah BRI yang telah menggunakan kartu chip sebanyak 5% atau sekitar 3,5 juta nasabah. Tahun ini, BRI menargetkan sebanyak 30% atau sekira 14 juta dari total nasabah menggunakan kartu debit chip.

Baca Juga: BRI Kembalikan Rp150 Juta ke 30 Nasabah Korban Skimming

"Penggantian kartu akan dilakukan secara maraton karena BRI besar. Kalau 30% itu sekitar 14 juta kalau 8 bulan sisa akan ketat dicicil dari waktu ke waktu agar bisa baik dan efektif," kata dia.

Untuk mencegah skimming, saat ini perseroan telah menerapkan beberapa langkah preventif.

Perseroan telah menerapkan teknologi antiskimming yang terus ditingkatkan dengan berbagai metode, sehingga bisa menekan kemungkinan skimming.

WOW! Di London Ada ATM Berkelir Emas

Selain itu, perseroan juga menerapkan sistem anti fraud yang dilakukan dengan big data, sehingga anomali transaksi dapat diidentifikasi lebih awal.

"Ancaman cyber cryme skimming ini, kami  bersama sama kolaborasi dengan bank lain. Kita juga kolaborasi intens dengan penegak hukum, BSSN, OJK, dan BI agar bisa lakukan pencegahan yang efektif,"jelas Indra.

Dari sisi nasabah, BRI juga telah melakukan langkah preventif dengan memberikan edukasi dan sosialisasi soal ccyber crime kepada nasabah. 

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement