Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BRI Alokasikan Rp160 Miliar untuk Migrasi Kartu Chip Tahun Ini

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Jum'at, 04 Mei 2018 |14:24 WIB
BRI Alokasikan Rp160 Miliar untuk Migrasi Kartu Chip Tahun Ini
Bank BRI (Foto: Yohana/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menganggarkan dana Rp160 miliar untuk kebutuhan migrasi kartu debit dari jenis magnetigstripe ke chip.

Seperti diketahui, pergantian kartu ini sebagai bentuk mitigasi risiko terhadap kejahatan skimming. Dimana Bank Indonesia (BI) menargetkan hingga 2021 perbankan sudah melakukan migrasi total ke kartu jenis chip.

Direktur Digital Banking dan TI Bank BRI Indra Utoyo menyatakan, anggaran yang ditetapkan tersebut untuk migrasi 30% kartu debit yang ditetapkan BI bagi bank di 2018.

Baca Juga: BRI Paparkan Kendala Migrasi Kartu Chip

"Kita anggarkan dana untuk tahun 2018 ini Rp160 miliar buat pergantian ke chip," ujar Indra saat berbincang dengan media di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Jumat (4/8/2018).

Dia menyebutkan, BRI memiliki sekitar 50 juta kartu aktif, di mana 15 juta ditargetkan selesai migrasi di tahun ini. Hingga saat ini, bank plat merah ini sudah berhasil lakukan migrasi sebanyak 5% atau sekitar 2,5 juta kartu yang sudah berganti ke chip.

Indra menyatakan, pihaknya terus berupaya mempercepat proses migrasi, sehingga tahun 2019 ditargetkan seluruh kartu debit BRI sudah berganti ke teknologi baru tersebut.

Kartu Berlogo GPN Terobosan Hilangkan Fragmentasi Layanan Perbankan Retail

"Kita atur lebih detail lagi, akan dijadwalkan untuk para nasabah datang, kita akan hubungi secara personal untuk datang ke kantor. Ini untuk bisa tertata dengan baik," kata dia. 

Pasalnya, dengan jumlah nasabah BRI yang besar akan sulit bila tak dilakukan penjadwalan bagi nasabah mengganti kartunya. Kata dia, ini akan menjadi penumpukan nasabah di kantor dan malah membuat lama prosesnya.

Oleh sebab itu, pihaknya juga meminta nasabah mau berperan aktif untuk datang ke kantor bila pihak bank menghubungi.

Baca Juga: BRI Kantongi Laba Bersih Rp7,42 Triliun di Kuartal I-2018

"Kartu debit ini berbeda dengan kartu kredit yang bisa dikirimkan langsung ke rumah, karena menyangkut dana nasabah. Jadi kami imbau masyarakat datang langsung ke bank," jelasnya.

Dia menyatakan, saat ini perusahaan memfokuskan migrasi bagi nasabah di Pulau Jawa, hal ini karena secara porsi pulau ini memiliki nasabah paling banyak.

"Pulau di luar Jawa juga, tapi saat ini kita fokusnya tahun ini di Jawa. Dan kalau kebanyakan transaksi di domestik itu juga masuk prioritas (pergantian kartu)," imbuhnya.

Kinerja Positif Berkelanjutan BRI untuk Triwulan I 2018

Di sisi lain, selain pergantian kartu, BRI terus mengembangkan teknologi terkini untuk mitigasi resiko skimming. Pasalnya, kata dia, tak bisa pungkiri kejahatan teknologi terus berkembang sehingga pihaknya harus lebih jauh mengantisipasi.

"Salah satunya kita gunakan big data juga. Kalau ada yang terdeteksi lakukan transaksi dua kali saja di daerah yang berbeda dengan waktu berdekatan itu kita langsung warning. Kita akan block,"

Lanjutnya, perkembangan teknologi dilakukan untuk menekan fraud dari skimming agar tak memberi dampak yang besar.

"Teknologi ini terus dikembangkan, supaya nasabah dan masyarakat bisa terus merasa nyaman saat bertransaksi," tuturnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement