JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani masih mengkaji besaran insentif yang akan diberikan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) supaya bisa menurunkan tarif tol. Sebab, tarif tol yang berlaku saat ini dinilai terlalu tinggi.
"Oh yang penurunan, kan kemarin kita sudah hitung," tuturnya, di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (18/5/2018).
Pada prinsipnya, kata Sri Mulyani, insentif ini diberikan sebagai kepastian bagi investor. Pihaknya akan melihat kontrak awal privat sektor yang sudah menanamkan modalnya di Indonesia. Dengan begitu bisa terlihat apakah tarif tol yang saat ini diberlakukan terlalu tinggi atau tidak.
"Tidak mungkin kemudian dibayar oleh terutama pengemudi bidang ekonomi seperti truk, kita akan melakukan itu yang masih tetap dalam rambu-rambu kontrak supaya memberikan kepastian kontrak untuk Indonesia," tuturnya.