Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bandara Internasional Minangkabau Bisa Tampung 5,7 Juta Penumpang di 2019

Rus Akbar , Jurnalis-Senin, 21 Mei 2018 |14:12 WIB
Bandara Internasional Minangkabau Bisa Tampung 5,7 Juta Penumpang di 2019
Ilustrasi: Foto Okezone
A
A
A

PADANG - Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatera Barat tahun depan akan siap menampung penumpang pada tahun 2019 dengan jumlah 5,7 juta per tahun, di mana saat ini baru bisa menampung 2,7 juta penumpang.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, terminal BIM juga dalam proses segera diperluas yang semula 2,7 penumpang per tahun, akhir tahun 2019 akan naik menjadi 5,7 penumpang per tahun.

“Tadi saya tanya ke Dirut Angkasa Pura, kapan selesai? jawabannya. Airport BIM menjadi airport yang besar dengan kapasitas besar 5,7 juta penumpang per tahun,” katanya saat meresmikan kereta api BIM, Senin (21/5/2018).

 

Human Capital dan General Affairs AP II cabang BIM Fendrick Sondra mengatakan, sudah ada kepastian dari manajemen untuk mulai pembangunan perluasan bandara guna menampung tingginya jumlah penumpang.

“Awal tahun ini mulai dibangun. Secara bertahap nanti targetnya bisa mencapai kapasitas 5,7 juta penumpang per tahun,” katanya.

Dia mengakui, jumlah penumpang di bandara tersebut dalam dua tahun terakhir sudah jauh melebihi kapasitas bandara yang hanya mencapai 2,7 juta penumpang per tahun. Menurutnya, perluasan BIM dilakukan untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara masyarakat Sumbar dan wisatawan yang datang ke daerah itu. Apalagi, Sumbar sudah ditetapkan sebagai salah satu tujuan wisata halal dunia.

Perluasan dilakukan dengan dua tahap, yakni pertama memperluas bangunan terminal eksisting tahap I dari 20.568 meter persegi (m2) menjadi 33.600 m2, sehingga mampu menampung penumpang hingga 3,7 juta orang. Tahap II perluasan tahap ultimate, yang didesain modern dan terpadu, sampai mencapai kapasitas penumpang 5,7 juta orang.

 Melihat Lebih Dekat Kemegahan Terminal 4 Bandara Changi Singapura

Menurutnya, perluasan tahap ultimate atau tahap dua mengusung konsep modern dengan desain tetap mengedepankan karakter dan kearifan lokal Sumatra Barat.

Dengan pengembangan tersebut, maka total luas lahan BIM menjadi 438,84 Ha, luas runway menjadi 3.000 m x 45 m, dan luas apron menjadi 80.520 m2 yang diklaim sanggup menampung 16 pesawat berbadan besar.

Selain itu, juga menyediakan 8 taxiway dengan luas 2.500 x 30 m, sehingga akan memperlancar lalu lintas pesawat dan meningkatkan on time performance (OTP) maskapai, serta mengakomodir lebih banyak penerbangan. Serta didukung oleh stasiun kereta api bandara.

 

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement