JAKARTA – Nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Bank Indonesia mengakui tekanan dialami rupiah terutama sejak pertengahan bulan dipicu penguatan dolar AS yang terjadi dalam skala global.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, hingga 28 Juni 2018, rupiah tercatat Rp14.390 per USD, melemah 3,44% (ptp) dibandingkan dengan level akhir Mei 2018. Sementara dibandingkan dengan akhir Desember 2017, Rupiah melemah 5,72% (ytd).
“(Depresiasi rupiah) lebih rendah dibandingkan dengan pelemahan mata uang negara berkembang lainnya seperti Filipina, India, Afrika Selatan, Brazil, dan Turki,” kata Perry di Gedung BI, Jumat (29/6/2018).
Sepanjang Mei hingga Juni, BI mencatat, nilai tukar Rupiah sempat berada dalam tren menguat sampai Rp13.853 per USD pada 6 Juni 2018. Penguatan rupiah tersebut sebagai respons atas kebijakan pre-emptive, front-loading, dan ahead of the curve Bank Indonesia pada akhir Mei 2018.