JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 28-29 Juni 2018 memutuskan untuk menaikkan 50 basis points (bps) 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7-Day RR Rate). Suku bunga acuan kini berada di level 5,25% dari 4,75%.
Keputusan bank sentral yang sifatnya ahead the curve ini diyakini dapat mengurangi tekanan nilai tukar Rupiah atas Dolar Amerika Serikat (AS) yang merosot cukup dalam kemarin.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, kenaikan suku bunga diyakini akan memberikan katalis positif bagi stabilitas Rupiah dalam menghadapi tantangan eksternal yang begitu kompleks.
"Misalnya terkait dengan rencana kenaikan suku bunga The Fed serta sentimen perang dagang yang semakin meluas," kata dia kepada Okezone.
Selain itu, kenaikan suku bunga ini juga mendapatkan sambutan hangat di pasar modal. Investor mempercayai kekuatan Rupiah akan segera pulih, sehingga mereka kembali mempercayakan investasinya di pasar modal.
Sore ini, setelah pengumuman kenakan suku bunga BI, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 131,91 poin atau 2,3% ke level 5.799,23. Padahal perdagangan kemarin, IHSG turun 120,23 poin atau 2,07% ke 5.667,31.