JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan, tugas menjadi direktur utama (dirut) BUMN jauh lebih berat ketimbang dirut perusahaan swasta.
Pasalnya dirut BUMN mengemban dua tugas sekaligus, yakni mendorong keuntungan bagi perusahaan namun juga tetap berfungsi untuk kesejahteraan masyarakat.
Hal itu disampaikan Rini di hadapan sejumlah direksi beberapa perusahaan dalam sambutannya di acara forum kepemimpinan, The ECGL Leadership Forum.
"Sebetulnya fungsi dirut BUMN itu lebih berat dari dirut swasta. Dirut-dirut BUMN punya tugas ganda, cetak keuntungan perusahaan tapi juga bisa gunakan fungsinya untuk keseahteraan masyarakat, sebagai agen pembangunan," ujarnya di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (4/6/2018)
Dia menjelaskan, dalam menjalankan bisnis perusahaan swasta memang memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Namun pada dasarnya tidak harus memikirkan kondisi masyarakat miskin layaknya yang harus dilakukan perusahaan BUMN.
"Dirut BUMN punya banyak tantangan, punya banyak aturan yang harus ditaati, jadi challenge-nya lebih besar," katanya.
Berdasarkan tugas ganda yang harus dikerjakan dirut BUMN, hal itulah yang membuat Rini harus beberapa kali merombak pimpinan BUMN, sehingga orang nomor satu di BUMN merupakan pemimpin yang bisa membawa keuntungan juga kesejahteraan masyarakat.
"(Dirut) yang di sini, yang di sana ganti-ganti lagi. Saya tekankan dirut di BUMN fungsinya ganda. Bukan hanya kapabilitas cetak keuntungan tapi sadari agen pembangunan. Ada yang hanya kapabilitasnnya untuk keuntungan, tapi untuk kesejahteraan masyarakat enggak bisa. Itu tidak bisa (jadi dirut BUMN)," paparnya.
Dia pun meyakini, ke depannya peran dirut-dirut BUMN bisa jadi memimpin bangsa. "Saya yakin, kalau makin ke depan dirut-dirut BUMN bisa betul-betul jadi pemimpin bangsa," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)