JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih belum bisa bangkit dari keterpurukan. Dalam beberapa hari terakhir ini, nilai tukar rupiah masih tetap bertahan di atas angka Rp14.000 per USD.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Desianto Budi Utomo mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpengaruh terhadap semua lini industri. Tidak terkecuali dengan harga pakan ternak.
"Berpengaruh (mahalnya harga pakan ternak) sekarang karena rupiah melemah," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Menurutnya, pengaruh pelemahan rupiah terhadap mahalnya pakan ternak dikarenakan biaya impor yang semakin tinggi. Sedangkan mayoritas bahan baku dari industri ternak pakan hampir sebagian besarnya berasal dari negara lain.
"Sebetulnya, dalam cost struktur pakan itu 83% diakibatkan oleh bahan pakan. Kalau dari bahan pakan 60% itu dari impor by value. Misalnya suplemen, vitamin, antibiotik, feed suplemen, premium, semuanya impor, bungkil kedelai 100% impor," jelasnya.