Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Lifting Migas Meleset dari Target APBN 2018

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Jum'at, 06 Juli 2018 |16:34 WIB
<i>Lifting</i> Migas Meleset dari Target APBN 2018
SKK Migas. Foto: Yohana/Okezone
A
A
A

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatatkan capaian produksi migas (lifting) Indonesia mencapai 1.923 barel setara minyak per hari (boepd). Angka ini hanya tercapai 96% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar 2 juta BOEPD.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menyebutkan, realisasi lifting minyak bumi sebesar 771 ribu barel per hari (bopd) atau baru 96% dari target sebesar 800 ribu bopd. Sementara, realisasi lifting gas bumi sebesar 1,152 juta boepd atau hanya 96% dari target yang sebesar 1,2 juta boepd.

Adapun outlook total lifting migas hingga akhir tahun yakni 1.891 ribu boepd atau sekitar 95% dari target APBN 2018.

Kilang Minyak

“Rinciannya, outlook untuk minyak bumi 775 ribu atau 97% hingga akhir tahun dan outlook untuk gas bumi 1,116 juta boepd atau 93% dari target,” ujar Amien saat paparan kinerja sektor hulu migas semester-I di Gedung SKK Migas, Jakarta, Jumat (6/7/2018).

Amien menjelaskan, target produksi gas yang tidak tercapai bukan hanya disebabkan dari hulu migas saja, melainkan juga dari sisi konsumer. Di mana gas sudah tersedia, namun konsumennya tidak ada atau jaringan transmisi tidak ada.

"Kalau seperti ini KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) ini tak bisa disalahkan. Penyebab komersial atau distribusi tidak siap juga macam-macam, ada belum kesepakatan harga, ada manajemen pipa distribusi belum final," katanya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement