"Saat ini mereka enggak mengubah harga. Mereka masih bisa menekan margin keuntungan untuk tetap bisa survive (bertahan)," katanya.
Kendati demikian, tak semua industri dirugikan dengan pelamahan rupiah, industri komoditas seperti pertambangan dan perkebunan justru diuntungkan. Hal ini mengingat industri tersebut berbasiskan eskpor. "Yang tidak begitu bergantung adalah yang komoditas," imbuhnya.
Untuk diketahui, rupiah terus tertekan oleh penguata dolar AS sejak awal tahun 2018. Berdasarkan kurs tengah BI hari ini, Kamis (12/7/2018), Rupiah kini berada di level Rp14.435 per USD.
(Dani Jumadil Akhir)