JAKARTA - Penjualan kondominium di wilayah Jakarta Bogor Tangerang Bekasi (Jabodetabek) tercatat hanya 63% atau turun 1% dari penjualan triwulan sebelumnya yaitu 64%. Persentase penjualan 63% tersebut mewakili 900 unit yang terjual sepanjang triwulan kedua 2018.
Head of Residential Jones Long LaSalle (JLL) Luke Rowe mengatakan, dari total kondominium yang terjual tersebut, mayoritas datang dari pasar kondominium kelas menengah dan menengah ke bawah. Kondisi itu sejalan dengan pasokan kondominium kuartal II 2018 yang juga menyasar kelas menengah yaitu Cleon Park.
Jumlah pasokan kondominium pada kuartal kedua ini turun drastis dibanding pasokan kondominium pada kuartal I 2018 sebanyak 983 unit.
"Pasokan kondominium yang baru diluncurkan pada kuartal kedua hanya sekitar 309 unit dan datang dari kelas menengah ke bawah," kata dia di kantor JLL, Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Baca Juga: Tingkat Hunian Gedung Perkantoran Masih Saja Lesu di Kuartal II-2018
Sementara itu, kondominium yang selesai dibangun pada triwulan ini mencapai 8.000 unit sehingga jumlah pasokan kondominium yang telah dibangun sebanyak 144.000 unit. Hingga tahun 2022, diperkirakan akan ada tambahan pasokan kondominium hingga 53.000 unit.
Dalam kesempatan yang sama, Head of Research JLL James Taylor menuturkan pasar kondominium yang stagnan mulai tampak dari 2015. James menuturkan, tekanan pada pasar kondominium disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi dan depresiasi Rupiah.
"Pasar kondominium tidak terlalu aktif dibandingkan triwulan pertama, namun ketertarikan dari calon pembeli dan calon investor tetap stabil," tukas James.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)