Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Amerika Kaji Ulang Status Indonesia dalam Program Perdagangan GSP

Agregasi VOA , Jurnalis-Kamis, 19 Juli 2018 |10:00 WIB
Amerika Kaji Ulang Status Indonesia dalam Program Perdagangan GSP
Ilustrasi: Foto Okezone
A
A
A

Pada tahun 2017, Indonesia berada di peringkat 4 dari 20 negara berkembang yang memperoleh manfaat program GSP. Ekspor Indonesia ke Amerika yang memperoleh manfaat GSP bernilai 20 milyar dollar. Jika GSP dicabut apa pengaruhnya pada Indonesia? Forrest mengatakan harus diingat proses evaluasi ini akan memakan waktu jadi saat ini belum bisa diketahui bagaimana dampaknya nanti.

"Saya yakin proses evaluasi ini akan di follow up dengan berbagai konsultasi sebelum kebijakan nyata akan diberlakukan. Pemerintah Indonesia kemungkinan akan mengutus team ke Amerika, dan salah satu tim akan tiba bulan ini di Amerika untuk bertemu dengan pejabat-pejabat Amerika, jadi kita lihat bagaimana hasilnya nanti. Maksud saya, kan cara pendekatan pemerintahan Trump mungkin akan berbeda dari pemerintahan sebelumnya," ujar Forrest.

Pada tahun 2017, sekitar USD2 milyar ekspor Indonesia ke Amerika memperoleh pengecualian bea masuk. Wayne menambahkan, "harus diingat ini bukan pertama kali Indonesia menghadapi evaluasi program GSP itu, dan setelah serangkaian negosiasi dengan Amerika, program GSP itu tidak jadi dicabut."

"Pada tahun 1980an, Amerika pernah mengevaluasi program GSP bagi Indonesia, seperti kondisi kerja buruh, hak buruh, berbagai tantangan terkait HAKI, atau Hak atas Kekayaan Intelektual, dan semua isu itu dirundingkan antara Amerika dan Indonesia. Indonesia membuat berbagai kompromi disana-sini dan berhasil mempertahankan jasa GSP ketika itu," katanya.

Program GSP Amerika ini dimulai sejak tahun l976 dan merupakan program yang merupakan program yang terbesar dan tertua di Amerika. Menurut laporan beberapa perusahaan Amerika telah mengajukan pengaduan mereka bahwa Indonesia tidak memenuhi kriteria GSP dan meminta agar Indonesia dikeluarkan dari daftar program GSP. Kongres Amerika bulan Maret 2017 memutuskan untuk memperbarui program GSP itu hingga tahun 2020.

USTR yang melakukan evaluasi GSP itu adalah bagian dari kantor presiden Amerika. Jadi berbeda dengan Departmen Perdagangan yang dipimpin oleh seorang menteri kabinet.Departemen Perdagangan Amerika sekitar setahun lalu mengumumkan telah mengevaluasi 16 negara yang mempunyai surplus perdagangan dengan Amerika Serikat, termasuk Indonesia. Menurut Wayne Forrest delegasi menteri Perdagangan Indonesia akan berkunjung ke Amerika bulan ini dan akan mengadakan pertemuan dengan Departemen Perdagangan Amerika. Tapi ia tidak bisa memastikan apakah Menteri Perdagangan Indonesia akan bertemu dengan USTR.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement