Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Masih Banyak Perusahaan Tak Jujur Soal Gaji Pekerjanya

Koran SINDO , Jurnalis-Rabu, 25 Juli 2018 |14:16 WIB
Masih Banyak Perusahaan Tak Jujur Soal Gaji Pekerjanya
Potret Pekerja Indonesia (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Perusahaan diminta jujur untuk melaporkan gaji yang sebenarnya kepada BPJS Ketenagakerjaan agar pekerja tidak dirugikan ketika menerima manfaat jaminan hari tua dan jaminan pensiun.

Praktisi jaminan sosial Imam Nurachmad mengatakan, masih banyak perusahaan yang melaporkan gaji pekerja yang bukan semestinya.

“Kondisi ini merugikan pekerja karena ketika terjadi klaim, maka kompensasi yang diterima pekerja tidak sebesar yang diharapkan,” ujar Imam saat Simposium Nasional Peningkatan Manfaat dan Layanan BPJS Ketenagakerjaan di Jakarta.

Melihat Lebih Dekat Aktivitas Pekerja pada Perakitan BMW All-New BMW X3

Dia mencontohkan, saat pencairan manfaat jaminan hari tua (JHT), maka besaran uang diterima jauh lebih kecil karena iuran yang diberikan perusahaan tidak sebesar upah yang dibayarkan. Imam yang secara aturan sudah memasuki usia pensiun (56 tahun) sudah menerima manfaat JHT dengan besaran sesuai dengan gaji yang diterimanya.

“Besarannya, lumayan,” ungkapnya. Terkait jaminan pensiun (JP), dia mengimbau agar besaran premi (iuran) diperbesar agar pekerja mendapat manfaat pensiun yang signifikan. Menurut dia, pekerja bersedia menambah iuran hingga 2% gaji agar besaran manfaat pensiun lebih besar. Saat ini iuran JP sebesar 3%, di mana pemberi kerja mengiur 2% dan pekerja 1%.

Monitoring Pemberi Kerja Terhadap Kepatuhan BPJS

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement