"Kami memandang positif perkembangan situasi yang terjadi hingga pengujung tahun, akan tetapi tetap waspada dengan volatilitas harga komoditas dan nilai tukar mata uang asing," kata Anthoni dalam keterangan resmi, Selasa (31/7/2018).
Di sisi lain, core profit perseroan juga turun 1,1% menjadi Rp1,98 triliun dari periode sebelumnya Rp2,23 triliun. Marjin laba bersih juga tergerus 5,4% dari 6,3%.
Sementara laba usaha tumbuh 2,1% menjadi Rp4,54 triliun dari sebelumnya Rp4,45 triliun. Pertumbuhan laba usaha mengerek peningakatan marjin laba usaha dari 12,5% menjadi 12,6%.
(Rani Hardjanti)