Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bangun 6 Pasar Baru Dibutuhkan Duit Rp1,7 Triliun

Giri Hartomo , Jurnalis-Senin, 20 Agustus 2018 |15:01 WIB
Bangun 6 Pasar Baru Dibutuhkan <i>Duit</i> Rp1,7 Triliun
Ilustrasi: Foto Okezone
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Perdagangan mengusulkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun dan merevitalisasi pasar-pasar tradisional. Ada sekitar 6 pasar baru induk dan 5 revitalisasi yang akan dilakukan oleh Kementerian PUPR.

Direktur Bina Penataan Bangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Iwan Suprihanto mengatakan, untuk membangun dan merevitalisasi diperlukan dana sekitar Rp1,7 triliun. Dan tersebut nantinya bisa berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau bisa juga pendanaan swasta.

Menurut Iwan, anggarannya masih belum final sebab masih bertambah dan berkurang. Sebab, anggaran tersebut menyesuaikan jumlah pasar dan luas pasarnya yang akan direvitalisasi.

"Sementara kan yang baru diajukan ada beberapa aja baru Rp1,7 triliun. Itu untuk 6 pasar induk dan 5 pasar direvitalisasi. Jadi 6 baru yang pasar induk dan 5 revitalisasi," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (20/8/2018).

 Di Pasar Pa Baeng-Baeng Makassar, Harga Ayam Potong Naik Rp15 Ribu/Ekor

Adapun proses pengerjaannya nantinya akan dimulai pada tahun depan. Pada tahun ini, pihaknya terlebih dahulu melakukan perencanaan-perencanaan mengenai teknisnya.

"Mungkin tahun ini direncanakan dulu, disiapkan dulu. kan bangun enggak tiba-tiba, ada perencanaan dulu gitu kan. dibangun tahun depan disiapkan tahun ini," ucapnya.

 Inflasi 2017 Tercatat 3,61%, Dianggap Masih Aman

Termasuk juga mengenai penetapan lokasinya. Pihaknya masih menunggu pengajuan titik mana saja yang akan dibangun dan revitalisasi dari pihak Kementerian Perdagangan.

"Masih menunggu dari Kementerian Perdagangan. Ada beberapa indikasinya kaya Pasar Klewer Solo, Pasar Sukawati yang di Bali, yang lain masih nunggu konfirmasi dari Perdagangan," jelasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement