Atas pencapaian tersebut, WOM Finance berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp106 miliar atau meningkat 84% dari Rp57 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan kinerja ini disebabkan perusahaan telah menjalankan serangkaian inisiatif perbaikan di awal 2018 diantaranya peningkatan kontribusi dari pembiayaan multiguna jasa (MotorKu dan MobilKu), perbaikan strategi collection dan penerapan grading untuk memberikan kualitas pembiayaan yang makin baik.
“Melalui inisiatif-inisiatif perbaikan yang telah kami terapkan, kami optimis membaiknya kinerja di semester pertama 2018 akan terus berlanjut hingga akhir 2018,” kata Direktur Perseroan Zacharia Susantadiredja dalam keterangannya.
Sumber dana Perseroan mencapai Rp7,8 triliun dengan pinjaman bank sebesar Rp4,4 triliun dan pinjaman obligasi sebesar Rp3,4 triliun, jumlah tersebut meningkat sebesar 48% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sejumlah Rp5,3 triliun.
Sementara itu, gearing ratio terjaga pada tingkat 6,82 kali. Perusahaan juga berencana untuk menerbitkan Obigasi Berkelanjutan WOM Finance III Tahap I pada akhir 2018 untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo dan mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan.
Perbaikan kinerja juga terlihat dari meningkatnya aset perusahaan, dibandingkan periode yang sama tahun lalu WOM Finance mencatatkan nilai aset mencapai Rp9,3 triliun atau tumbuh 41% dari Rp6,6 triliun. Sedangkan Rasio Pembiayaan Bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) gross membaik menjadi 2,35% pada akhir Juni 2018 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,84%. Perbaikan NPF tersebut dikarenakan pengelolaan kualitas aset yang terus membaik serta kualitas pembiayaan yang lebih selektif.