JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2018 defisit USD1,02 miliar. Hal tersebut didorong laju impor sebesar USD16,84 miliar dan laju eskpor USD15,82 miliar.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, akan berupaya meningkatkan laju ekspor hingga akhir tahun. Hal ini dilakukan dengan mendorong ekspor komoditas batubara hingga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO).
"Yang pasti SDA (sumber daya alam) dulu karena trader kemarin kita larang, sekarang kita longgarkan. Ada batubara, tekstil, otomotif, dan CPO,” kata dia saat ditemui di Kemenko Bidang Kemaritiman, Jakarta (18/9/2018).
Untuk diketahui, dari sektor batu bara saja, Kementerian ESDM memberikan penambahan kuota produksi batu bara sebesar 100 juta ton untuk tahun 2018. Hal ini dimaksudkan semakin mendorong eskpor batu bara.