Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rupiah Melemah, Pengusaha Tekstil Mulai Kesulitan

CDB Yudistira , Jurnalis-Rabu, 19 September 2018 |11:24 WIB
Rupiah Melemah, Pengusaha Tekstil Mulai Kesulitan
UPT Tekstil Majalaya Bandung (Foto: Okezone)
A
A
A

Atas itu, berimbas produksi yang terhenti hingga dengan merumahkan para karyawannya. “Beberapa anggota kami telah mengurangi kapasitas produksinya, ada yang telah mengurangi kapasitas produksi, ada yang sudah berhenti sementara menunggu harga stabil, dan sementara sebagian karyawan juga kami rumahkan,” ungkap dia.

Menanggapi itu, ‎Airlangga menghimbau agar TPT Majalaya khususnya mampu meningkatkan produktivitas. Meski Airlangga tidak menampik pelemahan rupiah, sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi produksi, namun begitu cara untuk mengimbangi hal itu, dengan memitigasi kenaikan itu dibebankan ke konsumen atau dengan meningkatkan produktivitas.

“Kalau harga ini kan tergantung harga internasional, jadi pada saat kenaikan maka harga domestik juga sudah pasti naik. Salah satunya kapas kan kita impor dan kalau poliester sebagian dari dalam negeri, rayon bisa menjadi alternatif yang akan diproduksi oleh nasional. Tentunya switching dari material kapas, poliester dan rayon dikombinasikan untuk memitigasi perubahan cost,” ungkap Airlangga.

‎Sementara itu, Sekda Jabar menyebut, bahwa industri tekstil masih memiliki potensi yang sangat besar untuk tumbuh dan berkembang pada masa depan. Oleh karena itu, berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) pada 2015-2035, sektor ini diprioritaskan dalam pengembangannya agar mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional.

Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) pada 2015-2035

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement