JAKARTA - Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve diproyeksi kembali melanjutkan kenaikkan suku bunga acuan dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa-Rabu waktu setempat atau 25-26 September 2018. Kenaikan diprediksi sebesar 25 basis points (bps). Suku bunga acuan The Fed akan menjadi di level 2,00%-2,25%
Ekonom menyebut kenaikan didorong membaiknya data perekonomian Negeri Paman Sam tersebut. Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II tahun ini yang tercatat 4,2% menjadi salah satu pertimbangan The Fed.
Baca Juga: Rupiah Ambruk ke Rp14.917/USD Jelang Rapat The Fed
"Sementara itu kondisi di pasar tenaga kerja juga cenderung mengetat terindikasi dari data NFP (Non-Farm Payroll) per Agustus 2018 per Agustus 2018 yang mencapai 201.000 dari bulan sebelumnya yang tercatat 147.000," ujar Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada Okezone, Rabu (26/9/2018).
Selain itu, belanja konsumsi perseorangan (personal consumption expenditure) AS tercatat 2,3%, melampaui target yang sebesar 2%. Hal ini menjadi indikator utama inflasi yang juga mempengaruhi keputusan Fed.
Baca Juga: Rupiah Dekati Rp15.000/USD, Sri Mulyani: Kita Lihat Masalahnya