Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Fakta-Fakta Rupiah Terabas Rp15.200/USD, Nomor 5 Ada 'Keuntungan'

Rafida Ulfa , Jurnalis-Minggu, 14 Oktober 2018 |15:14 WIB
Fakta-Fakta Rupiah Terabas Rp15.200/USD, Nomor 5 Ada 'Keuntungan'
Ilustrasi Rupiah (Foto: Shutterstock)
A
A
A

3. Rupiah Anjlok Rp15.200 per USD, Jepang Evaluasi Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Japan International Cooperation Agency (JICA) berencana untuk mempelajari ulang pendanaan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Hal tersebut menyusul pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang sudah tembus Rp15.200 per USD.

Presiden JICA Shinichi Kitaoka mengatakan, wacana teresebut muncul dikarenakan adanya perubahan beban pembiayaan jika nilai tukar Rupiah terus melemah, sehingga pihaknya memutuskan untuk melakukan kajian ulang pinjaman dana proyek kereta cepat Jakarta Surabaya untuk penyesuaian. "Jika Anda bisa mengatasi ini dengan mudah, maka tidak perlu melakukan itu. Tetapi jika itu terus berlangsung lama, maka kita harus mempertimbangkannya," ujarnya.

4. Rupiah Anjlok, Beban Operasional Jembo Cable Meningkat

Buntut dari terkoreksinya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berdampak terhadap performance kinerja keuangan PT Jembo Cable Company Tbk (JECC). Pasalnya, kondisi tersebut membuat beban operasional membengkak. Maklum saja, bahan baku kabel masih sebagian besar dari impor.

Hingga Juli tahun ini, kenaikan bahan baku mencapai 13,7% year on year (YoY) bagi bahan baku tembaga serta sebesar 19,9% bagi produk aluminium miliknya."Selisih kurs kalau pun ada maka mempengaruhi ke harga pokok yang pada gilirannya akan terdampak kepada gross profit. Namun, selisih kurs sendiri tidak begitu terasa jadi bisa dikatakan dalam batas yang ditoleransi," ujar Direktur PT Jembo Cable Company Tbk Cahayadi Santoso.

5. Rupiah Anjlok, Menteri Rini: Untuk Investor Asing, Ini Merupakan Potensi Bagus

Menteri Badan Usaha Milik negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan, momentum pelemahan nilai tukar Rupiah menjadi daya tarik bagi investor dalam pembangunan infrastruktur. Hal ini dilihat dari sisi proyeksi perekonomian Indonesia yang akan menjadi salah satu negara berkembang yang mengalami pertumbuhan tertinggi.

"Indonesia salah satu one of the most dynamic emerging market, dengan penduduk besar, kelompok middle class income besar, maka pertumbuhan ekonomi pasti besar," katanya.

Berdasarkan data pemeringkat nasional Pricewaterhouse, lanjutnya, dari 32 negara berkembang, Indonesia menjadi salah satu negara dengan potensi kinerja perekonomian yang baik di 2030. Tercatat menjadi terbaik nomor 5 dalam laporan tersebut. Untuk bisa mencapai pertumbuhan yang tinggi tersebut, maka perlu dilengkapi dengan infrastruktur. Hal ini yang mendorong pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur.

 

(feb)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement