Pertumbuhan kredit ini juga tidak terlepas dari perseroan untuk melakukan perbaikan yang signifikan dari sisi pengelolaan aset produktif maupun penajaman fokus bisnis. Apalagi ditengah persaingan yang semakin ketat menyusul kenaikan suku bunga yang diterapkan oleh regulator dalam hal ini Bank Indonesia.
Baca Juga: Pegawai Bank Mandiri Ini Ternyata Atlet Karate 1998 Peraih Medali Emas
“Penurunan rasio NPL terutama didorong oleh keberhasilan perseroan dalam melakukan restrukturisasi secara berkelanjutan, di samping pemantauan potensi bisnis debitur secara ketat sehingga dapat membantu debitur memenuhi kewajibannya,” kata Sulaima.
Sulaiman melanjutkan, bisnis Bank Mandiri juga senantiasa berorientasi pada penciptaan nilai tambah, dimana komposisi portofolio kredit produktif pada September 2018 mencapai sebesar 77,5% dari total kredit, dan hanya 22,5% yang bersifat konsumtif. Adapun rinciannya adalah penyaluran kredit investasi naik 12,4% menjadi Rp 212,1 dan kredit modal kerja naik 10,5% menjadi Rp 318,6 triliun.
(Feb)
(Rani Hardjanti)