Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indonesia Kembali Ekspor Tiga Komoditas Pertanian

Koran SINDO , Jurnalis-Minggu, 28 Oktober 2018 |15:40 WIB
Indonesia Kembali Ekspor Tiga Komoditas Pertanian
Kementerian Pertanian Ekspor Tiga Produk Pertanian
A
A
A

JAKARTA – Indonesia kembali melakukan ekspor tiga komoditas pertanian ke sejumlah negara di Asia.

Tiga komoditas tersebut yakni benih kangkung, benih jagung manis, dan kacang hijau. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, benih kangkung sebanyak 140 ton diekspor ke China, benih jagung manis 60 ton diekspor ke Hong Kong, dan kacang hijau sebanyak 2.200 ton diekspor ke China dan Filipina.

”Jenis benih kangkung yang diekspor ini varietas waterconvolvulus A 009, KKP- 01, dan KKP-09. Benih jagung manis jenis 1351 dan kacang hijau yang diekspor adalah kacang hijau untuk konsumsi,” kata Amran di sela acara pelepasan ekspor di Kediri, Jawa Timur, kemarin.

Amran menegaskan, potensi pertanian Indonesia sangat besar untuk menyediakan pangan secara berdaulat, bahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia. Faktanya, dari data BPS, nilai ekspor pertanian 2017 mencapai Rp442 triliun, naik 24% dibanding 2016.

Kenaikan nilai ekspor tersebut berdampak pada surplusnya neraca perdagangan pertanian 2017 sebesar Rp214 triliun. ”Kita patut bangga hari ini kita kembali lepas ekspor benih kangkung, benih jagung manis, dan kacang hijau.

Luar biasa petani Indonesia, kita support agar terus ekspor. Inilah tujuan kita membangun Online Single Submission (OSS),” tegasnya. Dengan sistem OSS, perizinan bisa lebih cepat dan efisien. ”Dulu mengurus izin bisa enam bulan, satu tahun, dua tahun.

Tapi, hari ini bisa satu jam. Ini perintah Bapak Presiden untuk terus pacu ekspor dan investasi. Sekarang ada pertarungan, perang dagang, kita jadikan sebagai peluang ekspor,” imbuhnya.

Dirjen Hortikultura Suwandi menambahkan, pelepasan ekspor benih kangkung dan jagung manis ini menandai bukti ada peningkatan ekspor dari 2017. Ekspor jagung manis 2017 sebesar 1.122 ton, sementara estimasi ekspor pada 2018 sebesar 1.245 ton atau naik 11% dari 2017.

”Total ekspor hortikultura segar Januari hingga Agustus 2018 mencapai Rp1,28 triliun, naik 27% dibanding Januari sampai Agustus 2017 yang hanya Rp0,94 triliun. Sedangkan total ekspor hortikultura segar dan olahan Januari hingga Agustus 2018 mencapai Rp2,87 triliun,” sebutnya.

Untuk terus memacu volume ekspor, sambung Suwandi, telah menetapkan prognosis produksi sayuran 2018 mencapai 12,9 juta ton atau naik 3,4% dibandingkan 2017. Dengan begitu, Kementan akan terus memperluas kawasan pengembangan hortikultura dan benih sayuran.

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement