MEDAN - Kehadiran kawasan industri merupakan salah satu syarat untuk mendongkrak kinerja perekonomian nasional. Apalagi, Indonesia sejak lama diwarisi dengan ketimpangan pembangunan dan pemerataan ekonomi.
Setidaknya, kehadiran kawasan industri yang bisa mengembangkan potensi lokal serta keunggulan komoditas di daerah bisa mengikis kesenjangan tersebut.
Sejauh ini, pemerintah telah menempuh rute yang tepat guna merealisasikan pemerataan pembangunan dan mengikis ketimpangan tersebut.
Baca Juga: Pasokan Listrik Jadi Kunci Pengembangan Kawasan Industri Modern
Sebagaimana disebutkan Kementerian Perindustrian, bahwa terdapat target pembangunan 10 kawasan industri baru pada 2019.
Belum jatuh tempo tenggat waktu tersebut, pada tahun ini telah beroperasi sebanyak 10 kawasan industri plus tiga tambahan kawasan industri yang akan rampung hingga akhir tahun.
“Tentunya kinerja itu patut diapresiasi, dan sejalan dengan program Nawacita yang diusung pemerintah guna membangun perekonomian nasional yang lebih berkualitas,” ungkap Direktur Keuangan PGN Said Reza Pahlevi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Okezone, Senin (5/10/2018).
Sejalan dengan hal itu, PGN pun ikut ambil peran menyukseskan kinerja kawasan industri. Teranyar, PGN siap menyokong realisasi pembangunan kawasan industri baru di Purwakarta, Jawa Barat.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tidak Akan Naikkan Tarif Listrik hingga Akhir 2019
Sebagai catatan, sepanjang kuartal I/2018, PGN tercatat berhasil menyalurkan volume distribusi sebesar 836 MMscfd atau naik sebesar 2% dibanding kuartal I/2017, kenaikan tersebut didorong oleh peningkatan konsumsi gas dari sektor Industri.
Salah satu kawasan industri yang telah memanfaatkan layanan PGN yaitu Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Kawasan industri itu dikelola oleh PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS).
Kembangkan Industri Purwakarta
PGN menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perum Jasa Tirta II (PJT II) dan PT Multi Optimal Sentosa (MOS) untuk mengembangkan kawasan industri di Purwakarta, Jawa Barat.
Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing, Industri Dituntut Efisien Gunakan Bahan Bakar
Penandatanganan MoU itu dilakukan Direktur Utama PJT II Djoko Saputro, Direktur Utama PGN Gigih Prakoso, dan Kuasa Direksi MOS, Hadi Setia di Kantor Perum Jasa Tirta II, Jakarta, Senin (5/10/2018).
Saat ini, MOS merupakan badan usaha yang tengah mengembangkan kawasan industri terpadu di Purwakarta, Jawa Barat.