Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sengketa Lahan di Kampung Bandan, Rute MRT Fase II Diubah

Giri Hartomo , Jurnalis-Selasa, 06 November 2018 |17:07 WIB
Sengketa Lahan di Kampung Bandan, Rute MRT Fase II Diubah
Foto: MRT Jakarta (Giri/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pembangunan fase II Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan diperpanjang hingga Ancol. Semula, pembangunan fase II MRT Jakarta hanya akan menghubungkan dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Kampung Bandan.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan, dengan perpanjangan rute tersebut, besar kemungkinan akan ada perubahan Depo MRT Jakarta. Artinya, Depo yang semula akan ditempatkan di Kampung Bandan akan dipindahkan menuju ke lokasi lainnya.

Silvia menjelaskan ada beberapa alasan mengapa Depo MRT Jakarta Fase II tidak akan tertetak di Kampung Bandan. Masalah utamanya adalah karena lahan yang direncanakan akan dijadikan depo masih bersengketa sehingga rute baru pun tengah direncanakan

"Pada dasarnya yang ke arah utara ini kan kita untuk area depo kita yang rencanakan di Kampung Bandan itu ada masalah lahan dengan KAI saja. KAI sedang berperkara dengan pihak ketiga, jadi kita harus siap2 saja antisisipasi kalau lahannya ada sulit diperoleh, maka kita harus cari alternatifnya," ujarnya saat ditemui di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (6/11/2018).

 Baca Juga: Presiden Jokowi Diserbu Emak-Emak Usai Jajal MRT di Bundaran HI

Saat ditanyai mengenai alternatif lokasi, Silvia mengaku akan menunggu arahan dari pemerintah baik Kementerian Perhubungan maupun Pemprov DKI Jakarta. Ketika arahan sudah dikeluarkan pada saat itu juga pihaknya akan melakukan kajian ulang pada MRT Fase II tersebut.

"Kita juga harus melakukan kajian lagi. bisa juga dari titik akhir stasiun Jakarta kota ke titik depo baru itu. Karena sekarang kajian teknis yang ada adalah yang dari Bundaran HI sampai ke Kampung Bandan," jelasnya.

 Baca Juga: Pengalaman Presiden Jokowi Naik Kereta MRT Jakarta

Menurut Silvia, kajian ulang perlu untuk dilakukan untuk mengetahui bagaimana teknis pembangunan pada daerah atau titik baru tersebut. Sebab menurutnya, masing-masing lokasi meskipun sama-sama berada di Jakarta memiliki komdisi yang berbeda.

 

Dalam kajian tersebut juga nantinya akan diputuskan mengenai bagaimana pembangunan MRT Fase II dilakukan. Apakah nantinya akan full underground atau bawah tanah atau justru ada beberapa stasiun yang elevated (layang).

"Kalau arahannya sudah jelas di mana kita harus lakukan kajian teknis nya juga dari titik akhir stasiun kita sekarang misal di Kota ya sampai ke depo itu. Sekarang kajia teknis yang ada dari bundaran HI sampai ke kampung bandan. Kalau ada perubahan nantinya harus kita kaji lagi teknisnya seperti apa. tapi paling tidak dari HI ke Kota pasti akan kita kerjakan," jelasnya.

Baca Juga: 7 Rangkaian Kereta MRT Tiba di Jakarta hingga Akhir Desember

Meskipun ada beberapa perubahan, Silvia memastikan jadwal pengerjaan dan penyelesaian MRT Jakarta fase II tidak akan terganggu. Artinya, meskipun ada perpanjangan jalur, Groundbreaking (pengerjaan) MRT Jakarta akan dimulai pada awal tahun 2019 dan beroperasi pada tahun 2024 mendatang.

"Tadi itu, buat kita sekarang siapkan pertama supaya jadwal fase II enggak terganggu. Kita tergetkan di Januari itu, kemudian penyelesaiannya sama. Minimum sampai Kota di 2024 selesai," ucapnya

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement